Bawaslu Kota Yogyakarta Dukung Penguatan Demokrasi melalui Monitoring dan Evaluasi Program Ketahanan Demokrasi Yayasan LKiS
|
Yogyakarta – Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta, Siti Nurhayati, menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Ketahanan Demokrasi yang diselenggarakan oleh Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Transformasi Sosial (LKiS) di Hotel Grand Kangen Yogyakarta, Rabu (29/10/2025). Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama untuk menilai efektivitas program yang dijalankan Yayasan LKiS dalam memperkuat ketahanan demokrasi di masyarakat.
Pada pembukaan kegiatan, Program Manager LKiS, Tri Noviana, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. Ia menegaskan bahwa demokrasi harus dimaknai secara luas, tidak hanya sebatas pelaksanaan pemilu, tetapi juga mencakup pengawalan terhadap kebijakan publik, termasuk revisi Undang-Undang Pemilu. “Kami perlu menguji seberapa efektif program yang dijalankan LKiS, apakah sudah memberikan manfaat nyata atau masih perlu diperbaiki. LKiS akan terus maju mengawal kebijakan demi kepentingan rakyat,” ujarnya.
Selanjutnya, Aziz dari LKiS memaparkan capaian program sejak April 2025. Lebih dari 3.500 orang telah terlibat dalam berbagai kegiatan yang mencakup kelompok perempuan, penyandang disabilitas, dan komunitas transpuan. Hingga saat ini, LKiS telah berpartisipasi dalam 14 koalisi dan secara konsisten menjalankan program penguatan demokrasi sejak 2021. Aziz juga menegaskan peran strategis media dalam perluasan ruang demokrasi. “Media bukan hanya sarana informasi, tetapi juga ruang ekspresi masyarakat yang harus dijaga agar tetap sehat dan inklusif,” jelasnya.
Pada sesi diskusi, peserta menyampaikan pandangan mengenai kontribusi LKiS dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya kelompok rentan. Pendampingan yang dilakukan LKiS dinilai mampu membuka akses pendidikan politik dan mendorong keberanian masyarakat, terutama dari keompok rentan, untuk menyuarakan aspirasi. Tantangan demokrasi di Yogyakarta juga turut disoroti, termasuk keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan yang masih belum optimal serta perlunya keberanian publik dalam menyampaikan pendapat.
Perwakilan berbagai komunitas, seperti Forum Remaja Nasional, Election Corner UGM, dan Fatayat NU, turut memberikan testimoni mengenai dampak positif program LKiS dalam mendorong pendidikan politik yang berkelanjutan, bahkan di luar masa tahapan pemilu.
Dalam kesempatan tersebut, Siti Nurhayati menyampaikan rekomendasi agar Yayasan LKiS dapat memperluas pelibatan aktor politik, termasuk peserta pemilu dan partai politik, dalam kegiatan pendidikan politik. “Keterlibatan mereka penting untuk memastikan semangat demokrasi tidak berhenti pada penyelenggaraan pemilu, tetapi berlanjut dalam kehidupan politik yang beretika dan berintegritas,” ungkapnya.
Sebagai penutup, peserta menyampaikan sejumlah saran untuk meningkatkan efektivitas program, antara lain memastikan keselarasan kegiatan dengan visi dan misi awal LKiS serta memperkuat kolaborasi antarkomunitas dan lembaga guna mendukung keberlanjutan program. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara Bawaslu Kota Yogyakarta, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas lokal dalam menjaga keberlanjutan demokrasi yang inklusif, berkeadilan, dan responsif di Kota Yogyakarta.
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Yogyakarta
Jl. Nyi Ageng Nis No. 544, Peleman, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta 55171
Penulis dan Foto : Rhamadan
Editor : Meilinda