Lompat ke isi utama

Berita

Dukung Melek Demokrasi, Bawaslu Kota Yogyakarta Berikan Aspirasi Terhadap Ajang Olimpiade Demokrasi

Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta, Jantan Putra Bangsa, menghadiri kegiatan Rapat Evaluasi Olimpiade Demokrasi di Bakesbangpol Kota Yogyakarta

Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta, Jantan Putra Bangsa, menghadiri kegiatan Rapat Evaluasi Olimpiade Demokrasi di Bakesbangpol Kota Yogyakarta

Yogyakarta — Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta, Jantan Putra Bangsa, menghadiri kegiatan Rapat Evaluasi Olimpiade Demokrasi yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol Kota Yogyakarta) pada Kamis (30/10/2025). Bertempat di Ruang Rapat Brotoseno Bakesbangpol Kota Yogyakarta, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Olimpiade Demokrasi sekaligus menerima masukan dari para juri dan lembaga terkait guna peningkatan pelaksanaan kegiatan serupa di masa mendatang.

Peserta kegiatan merupakan juri dalam ajang Olimpiade Demokrasi 2025 lalu, yakni dari akademisi, aktivis, dan lembaga pengawas pemilu. Pada forum tersebut, peserta memberikan berbagai masukan konstruktif, mulai dari peningkatan partisipasi pelajar hingga strategi promosi yang lebih menarik. Salah satu usulan yang menonjol yakni perlunya pelibatan Duta Demokrasi dan Parlemen Pelajar secara lebih aktif, tidak hanya sebagai peserta, namun juga sebagai mentor, pembicara muda, maupun promotor kegiatan.

Selain itu, peserta mengusulkan agar bentuk lomba konten diperluas, tidak hanya dalam format video, tetapi juga mencakup gambar, infografis, dan bentuk karya kreatif lainnya. Strategi promosi juga menjadi perhatian, dengan mempertimbangkan rekomendasi untuk peningkatan kualitas caption media sosial, penggunaan video promosi, serta pemanfaatan platform TikTok untuk memperluas jangkauan kalangan muda.

Dari sisi teknis, beberapa peserta menilai waktu persiapan lomba perlu diperpanjang, minimal satu bulan sebelum pelaksanaan, agar peserta dapat mempersiapkan karya dengan lebih matang. Sementara dari segi substansi, karya esai peserta dinilai sudah cukup baik, meskipun tema lomba diharapkan bisa dibuat lebih ringan dan dekat dengan kehidupan sehari-hari agar nilai-nilai demokrasi lebih mudah dipahami pelajar.

Anggota Bawaslu Kota Yogyakarta, Jantan Putra Bangsa turut memberikan berbagai masukan strategis yang menitikberatkan pada efektivitas, relevansi, dan peningkatan jangkauan kegiatan. Di antaranya, ketentuan penggunaan teknologi AI dalam lomba dinilai belum perlu dicantumkan karena belum tersedia alat deteksi yang memadai. Selain itu, Jantan menuturkan perlunya strategi yang adaptif dan kreatif yang dapat menyemarakkan ajang Olimpiade Demokrasi ini menjadi lebih diminati oleh masyarakat terutama pada kalangan pelajar dan kalangan generasi muda.

“Bawaslu memandang bahwa kegiatan seperti Olimpiade Demokrasi merupakan sarana penting dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi di kalangan pelajar. Namun perlu strategi yang lebih adaptif dan kreatif agar kegiatan ini semakin menarik dan berdampak luas,” ujar Jantan.

Peserta kegiatan rapat turut menambahkan saran agar pelaksanaan kegiatan dilengkapi dengan rangkaian sosialisasi atau pra-event hingga melibatkan influencer untuk menyebarluaskan informasi, agar informasi lomba tersampaikan lebih luas kepada pelajar dan komunitas sekolah. Bentuk penghargaan terhadap peserta pun diusulkan untuk ditingkatkan, misalnya dengan menerbitkan karya terbaik dalam bentuk buku.

Kegiatan rapat evaluasi menghasilkan berbagai rekomendasi penting untuk pengembangan Olimpiade Demokrasi ke depan. Kehadiran Bawaslu Kota Yogyakarta dalam forum ini menjadi bentuk nyata komitmen lembaga dalam mendukung upaya penguatan pendidikan politik dan partisipasi demokrasi di kalangan pelajar serta generasi muda.

 

Badan Pengawas Pemilihan Umum Kota Yogyakarta
Jl. Nyi Ageng Nis No.544 Peleman Rejowinangun Kotagede Yogyakarta 55171

Penulis dan Foto: Jupri
Editor: Winda